INI adalah kota hantu yang ditinggalkan penduduknya tetapi tidak pernah kembali.
Desa Imber yang menakutkan, di Dataran Salisbury, Wiltshire, telah kosong selama hampir 80 tahun.
Sebuah gereja yang terbengkalai, rumah-rumah, dan balai kota adalah sisa-sisa dari desa yang dulunya ramai – terkunci dengan aman di balik gerbang besi.
Namun hati dan jiwanya terkoyak pada awal Perang Dunia Kedua ketika penduduk disuruh berkemas dan pergi.
Hal ini menyusul perintah agar kawasan tersebut diubah menjadi tempat pelatihan militer Angkatan Darat Inggris menjelang invasi Sekutu ke benua Eropa.
Penduduk disebar ke kota-kota dan desa-desa terdekat, dengan pemahaman bahwa evakuasi hanya bersifat sementara.
Namun meski perang berakhir, mereka tidak diizinkan kembali.
Sejak itu, Imber, yang pernah menjadi rumah bagi 150 orang, mengalami kunjungan bar kosong oleh tentara dan sesekali tur.
Hingga sebuah upacara yang sangat langka memberikan gambaran menarik tentang kehidupan di kota hantu tersebut.
Jenazah Raymond Nash dikembalikan ke pemukiman kecil itu untuk dimakamkan pada hari Kamis.
Kakek buyut dan mantan mekanik, yang meninggal bulan lalu pada usia 87 tahun, pindah dari rumah pertamanya bersama ibunya pada bulan Desember 1943, ketika dia masih bayi.
Dia meninggalkan Imber setelah ayahnya meninggal pada usia 31 tahun, tetapi selalu berharap untuk dimakamkan bersama ayahnya di Gereja St Giles di kota.
Untuk dimakamkan di Imber, seseorang harus lahir di kota tersebut atau tinggal di kota tersebut.
Setelah mendapat izin khusus dari Kementerian Pertahanan, pemakaman Raymond dilangsungkan, yang pertama sejak tahun 2012.
Sekitar 110 pelayat menghadiri kebaktian hari Kamis di Gereja St Giles untuk memberikan penghormatan.
Kelvin Nash, putra Raymond yang berusia 63 tahun, mengatakan bahwa keluarganya hanya dapat mengunjungi desa tersebut pada hari-hari tertentu dengan akses terbatas yang ditetapkan oleh Kementerian Pertahanan.
Nash – seorang anggota dewan yang tinggal di Devizes – mengatakan kepada para pelayat: “Dia menceritakan kepada kami semua tentang kehidupan desanya, dan hampir ditabrak oleh truk tentara.
“Tak mudah tumbuh tanpa seorang Ayah, namun dia memanfaatkan hidupnya sebaik-baiknya.
“Ke mana pun perjalanan membawanya, dia mendapatkan teman-teman baru dan selalu berhasil memberikan bantuan.”
Masih ada dua atau tiga orang yang lahir di Imber yang masih hidup dan memenuhi syarat untuk dimakamkan di kota hantu.
Artinya, pemakaman Raymond bisa menjadi yang terakhir yang diadakan di Gereja St Giles.